Ibu, Maaf Aku Nakal (Puisi-Puisi Yanti Irawan)

Puisi ini menggambarkan berharganya seorang Ibu yang bijak dan sebagai guru, kerinduan terhadap ibu, penulis tergambar sebagai perempuan yang tangguh dan menyeret masa lalunya, perasaan cinta, kegelisahan dan kemarahan. Puisi ini pun menggambarkan kisah nyata kondisi perburuhan dan perjuangan buruh mendapatkan hak di tengah kemiskinan dan bobroknya sistem perburuhan dan politik Indonesia.-
DESI ARISANTI, Sekretaris Jendral Oengurus Pusat
Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia - PP FNPBI


Di luar persoalan estetika puisi yang sangat panjang diperdebatkan dan entah kapan tertuntaskan, paling tidak Yanti telah mengamlkan salah satu tugas puisi melalui karya-karyanya, yaitu memberi kesaksian bagi kehidupan. Melalui puisi-puisinya, kita seperti diajak kembali memahami sejarah tentang mengapa negeri kita seperti ini, kini.
- INDRA WISUDHA, Pegiat Sastra

Membaca Puisi ini, kita seolah-olah mengarungi sebuah kisah perjuangan, tetapi menumpangi perahu "pengalaman pribadi penulis". Penulis tidak ragu-ragu untuk mengungkapkan seluruh pengalaman hidupnya, persentuhan dengan begitu banyak orang dan pengalaman, sehingga melahirkan karya yang dinamik dan energik
- ULFA ILYAS, Redaksi Berdikari Online


Ungkapan sangat lugas dalam puisi ini membuat mudah untuk dimengerti apa yang hendak disampaikan. Pesan yang ada pun sangat beragam...sarat akan realitas hidup bagi seorang yang memiliki Ideologi
- WAHIDAH BAHARUDDIN UPA, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Rakyat Miskin Indonesi - DPW SRMI Sulawesi Selatan