Situs Keramat Alami: Peran Budaya dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Rp 207.000
Hemat Rp 10.350
Rp 196.650
Judul
Situs Keramat Alami: Peran Budaya dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
No. ISBN
9789794616703
Penerbit
Tanggal terbit
2009
Jumlah Halaman
303
Berat
300 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Referensi Umum
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
Buku Situs Keramat Alami ini merupakan kumpulan hasil penelitian Situs Keramat Alami dari sudut pandang konservasi keanekaragaman hayati dan budaya, serta cara pengelolaannya oleh masyarakat tradisional di Indonesia untuk mempromosikan pentingnya saling keterkaitan antara keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan.
Isi tentang Situs Keramat Alami (sacred natural sites) telah menjadi perhatian program MAB (Man and Biosphere) UNESCO, karena perannya sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang merupana mandat dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD).
Dipaparkan 17 studi kaitan Situs Keramat Alamai dan pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi Pulau Sumatera (Siberut, Mandailing Natal, Riau), Sulawesi (Bulukumba, Lore Lindu, Kalimantan (Malinau), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Timur), Bali dan Papua (Biak, Lembah Baliem) yang mempresentasikan keanekaragaman ekosistem hutan, pegunungan, dan dataran rendah, perairan tawar dan danau, eksosietm pulau serta pesisir dan lautan.
DAFTAR ISI
Sambutan Kunci Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Emil Salim, Penasehat Presiden RI ..xiii
Bab II. Tri-Stimulus Amar (Alamiah Manfaat Religius) Sebagai Pendorong Sikap Konservasi Kasus Konservasi Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) di Taman Nasional Meru Betiri.
Ervizal A.M. Zuhud, Fakultas Kehutanan IPB
Bab III. Keramat Alami dan Kontribusi Islam dalam Konservasi Alam.
Fachruddin Mangunjaya, Conservation International-Indonesia
Bab IV. Kawasan Sakral Perspektif Perlindungan Keanekaragaman Hayati.
IGP Suryadarma, Universitas Negeri Yogyakarta
Bab V. Tanah Toa, Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Budhihartono, Universitas Indonesia
Bab VI. Leuweung Titipan: Hutan Keramat Warga Kasepuhan Di Gunung Halimun. Kusnaka Adimihardja, INRIK-Universitas Padjajaran
Bab VII. Pelestarian Daerah Mandala Dan Keanekaragaman Hayati Oleh Orang Baduy. Johan Iskandar, Universitas Padjajaran
Bab VIII. Situs Keramat Alami sebagai Alternatif Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat : Kasus Kasepuhan Cibedug, Banten. Herry Yogaswara, IPSK LIPI
Bab IX. Pandangan Tentang Hutan, Tempat Keramat Dan Perubahan Sosial Di Pulau Siberut, Sumatra Barat. Darmanto, Perkumpulan Siberut Hijau (PASIH)
Bab X. Lubuk Larangan : Reaktualisasi Situs Keramat Alami di Mandailing Natal.
Zulkifli Lubis, Universitas Sumatra Utara
Bab XI. Faknik Konservasi Sumberdaya Hayati Laut Masyarakat Kepulauan Padaido, Papua
Yuanike Kaber, Roni Bawole, dan George Mentansan, Universitas Papua ................... .....153
Bab XII. Tempat Sakral Masyarakat di Lembah Baliem Papua: Antara Tradisi, Konservasi Sumber Daya Hayati dan Penguasaan Wilayah.
Y. Purwanto, Pusat Penelitian Biologi LIPI
Bab XIII. Mopahilolonga Katuvua: Konsepsi Masyarakat Adat Toro dalam Mempertahankan Kelestarian Sumberdaya Hutan. Golar Baso, Universitas Tadulako
Bab XIV. Tanah Ulen Dan Konsep Situs Keramat Alami Studi Kasus Di Desa Setulang, Kabupaten Malinau Kalimantan Timur.
Herwasono Soedjito, MAB (Man and the Biosphere) Indonesia LIPI
Bab XV. Masihkah Situs Keramat Alami Mampu Menjadi Landmark Budaya Pelestarian Sumber Daya Alam? Rio Rovihandono, KEHATI
Bab XVI. Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar.
Nuning S. Barwa, Yayasan Martha Tilaar.
Isi tentang Situs Keramat Alami (sacred natural sites) telah menjadi perhatian program MAB (Man and Biosphere) UNESCO, karena perannya sangat penting dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang merupana mandat dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD).
Dipaparkan 17 studi kaitan Situs Keramat Alamai dan pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi Pulau Sumatera (Siberut, Mandailing Natal, Riau), Sulawesi (Bulukumba, Lore Lindu, Kalimantan (Malinau), Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Timur), Bali dan Papua (Biak, Lembah Baliem) yang mempresentasikan keanekaragaman ekosistem hutan, pegunungan, dan dataran rendah, perairan tawar dan danau, eksosietm pulau serta pesisir dan lautan.
DAFTAR ISI
Sambutan Kunci Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Emil Salim, Penasehat Presiden RI ..xiii
Bab II. Tri-Stimulus Amar (Alamiah Manfaat Religius) Sebagai Pendorong Sikap Konservasi Kasus Konservasi Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) di Taman Nasional Meru Betiri.
Ervizal A.M. Zuhud, Fakultas Kehutanan IPB
Bab III. Keramat Alami dan Kontribusi Islam dalam Konservasi Alam.
Fachruddin Mangunjaya, Conservation International-Indonesia
Bab IV. Kawasan Sakral Perspektif Perlindungan Keanekaragaman Hayati.
IGP Suryadarma, Universitas Negeri Yogyakarta
Bab V. Tanah Toa, Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Budhihartono, Universitas Indonesia
Bab VI. Leuweung Titipan: Hutan Keramat Warga Kasepuhan Di Gunung Halimun. Kusnaka Adimihardja, INRIK-Universitas Padjajaran
Bab VII. Pelestarian Daerah Mandala Dan Keanekaragaman Hayati Oleh Orang Baduy. Johan Iskandar, Universitas Padjajaran
Bab VIII. Situs Keramat Alami sebagai Alternatif Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat : Kasus Kasepuhan Cibedug, Banten. Herry Yogaswara, IPSK LIPI
Bab IX. Pandangan Tentang Hutan, Tempat Keramat Dan Perubahan Sosial Di Pulau Siberut, Sumatra Barat. Darmanto, Perkumpulan Siberut Hijau (PASIH)
Bab X. Lubuk Larangan : Reaktualisasi Situs Keramat Alami di Mandailing Natal.
Zulkifli Lubis, Universitas Sumatra Utara
Bab XI. Faknik Konservasi Sumberdaya Hayati Laut Masyarakat Kepulauan Padaido, Papua
Yuanike Kaber, Roni Bawole, dan George Mentansan, Universitas Papua ................... .....153
Bab XII. Tempat Sakral Masyarakat di Lembah Baliem Papua: Antara Tradisi, Konservasi Sumber Daya Hayati dan Penguasaan Wilayah.
Y. Purwanto, Pusat Penelitian Biologi LIPI
Bab XIII. Mopahilolonga Katuvua: Konsepsi Masyarakat Adat Toro dalam Mempertahankan Kelestarian Sumberdaya Hutan. Golar Baso, Universitas Tadulako
Bab XIV. Tanah Ulen Dan Konsep Situs Keramat Alami Studi Kasus Di Desa Setulang, Kabupaten Malinau Kalimantan Timur.
Herwasono Soedjito, MAB (Man and the Biosphere) Indonesia LIPI
Bab XV. Masihkah Situs Keramat Alami Mampu Menjadi Landmark Budaya Pelestarian Sumber Daya Alam? Rio Rovihandono, KEHATI
Bab XVI. Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar.
Nuning S. Barwa, Yayasan Martha Tilaar.
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Referensi Umum terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Referensi Umum terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya