Tangan Tak Terlihat

Tangan tak terlihat seolah menuntunnya. Ada hidayah yang muncul. Anggito Abimanyu, sang ekonom itu, yang setiap muncul di layar kaca selalu fasih bicara soal kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah, kali ini ia diajak mengurus soal haji. Ada gundah bergelayut. Tak terbayang, ia harus menyeberang rumah, dari Kementerian Keuangan ke Kementerian Agama; dari Lapangan Banteng Timur ke Lapangan Banteng Barat. Rumah yang bakal terasa asing baginya.

Tapi ternyata, rumah baru itu dipenuhi kesejukan. Ada selaksa keikhlasan dan ketulusan di sana. Ada perjuangan yang tak kalah mulia dari pengabdiannya di masa lalu. Tangan tak terlihat itu membawanya ke sebuah nuansa religi nan sakral. Ia, selorohnya, tersesat ke jalan yang benar.

Pilihan itu ternyata tak salah. Selama menjadi Dirjen Haji, Anggito banyak melakukan gebrakan. Ia tulus mengabdi. Ada banyak perbaikan dilakukan. Itu semua, ia tuang di buku ini; sebuah bukti, betapa keagungan hidayah bisa mengejawantah menjadi hasil nyata. Labbaik Allhumma Labbaik!

Tangan tak terlihat itu membimbing dan mengarahkan takdir penulis buku ini, untuk mengemban amanah mulia melayani Tamu Allah, demi merajut persaudaraan sejati.

Haidar Bagir, Dosen dan CEO Kelompok Mizan



TENTANG PENULIS

Anggito Abimanyu lahir di Bogor, 19 Februari 1963, kemudian dibesarkan di lingkungan kampus UGM, Yogyakarta. SD, SMP dan SMA hingga Universitas dihabiskan di Yogyakarta. Aktif berorganisasi dan memiliki hobi olahraga dan musik yang terus ditekuninya hingga saat ini. Lulus dari Fakultas Ekonomi UGM 1985 bekerja di lembaga penelitian Indoconsult milik almarhum begawan ekonomi Prof. Soemitro Djojohadikusumo, kemudian menjadi dosen di FE-UGM. Selama di UGM, sempat berguru di P3PK-UGM di bawah kepemimpinan almarhum Prof. Mubyarto. Pendidikan S2 dan S3 diselesaikan di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat sejak 1987 hingga 1994. Kembali ke UGM kemudian sempat bergabung di konsultan ekonomi Econit-Jakarta pimpinan Dr. Rizal Ramli. Menjadi peneliti dan dosen tamu di ISEAS-Singapore (1995), Australian National University (1996), Melbourne University (1997) dan University of North Caroline (UNC), AS (1997). Tahun 1998 ikut aktif demo menggulingkan pemerintahan Soeharto. Tahun 1999 menjadi anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di bawah kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), kemudian menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan pada tahun 2000 di bawah Menteri Keuangan Prof. Dr. Bambang Soedibyo, Prijadi Padmosuharjo, Rizal Ramli, Boediono dan Jusuf Anwar hingga 2008. Di bawah Menteri Keuangan Dr. Sri Mulyani tahun 2008-2010 menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Departemen Keuangan RI. Tahun 2010-2012 kembali menjadi dosen FEB-UGM dan menjadi kepala P2EB (Pusat Penelitian dan Pengembangan Ekonomi dan Bisnis), FEB-UGM. Pada tahun 2012 menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI. Tulisan ekonomi dan keuangan serta perhajian banyak tersebar di media nasional dan berbagai jurnal ekonomi. Telah menerbitkan beberapa buku referensi ekonomi dan menjadi editor buku haji Talbiyah di Tanah Haram: Memoar Wartawan Haji (2013) dan Menjemput Cahaya Hidayah (2014).


KEUNGGULAN BUKU

    Buku agama/populer,  tentang perjalanan penulis dalam menjemput hidayah Ilahi, yang mengubah haluan hidupnya dari yang semula ekonom yang mengurus hal-hal profan, menjadi Dirjen Haji, yang bergelut dengan hal-hal sakral dan religi.
     Penulis adalah tokoh populer yang kenal oleh publik, juga orang nomor satu di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI, sehingga memiliki pasar tersendiri di banyak institusi yang mengurus soal haji dan umrah.
    Gaya penceritaan mengalir, enak dibaca.