Angin Perubahan

Usaha pengisian dan tambal ban bukanlah bisnis yang asing. Hampir di setiap ruas jalan kita dapat menjumpai layanan isi angin dan tambal ban yang dijalani oleh individu. Namun, Adang Wijaya memberi sentuhan midas terhadap usaha yang terkesan kelas bawah itu.

Meski bukan pionir di usaha isi angin nitrogen, tapi Adang Wijaya berhasil membawa usaha itu menjadi lebih berkelas. Pilihan lokasi yang strategis. Layanan yang prima. Hasilnya, respons publik pun berhasil diraihnya. Terbukti 180 outlet berlabel Nitrogen: Keep the Tire Performance telah berdiri melayani kebutuhan publik akan pentingnya angin berkualitas untuk menjaga performa ban demi keamanan berkendaraan. Semua itu dilaluinya relatif singkat, hanya dua tahun sejak membuka usaha.

Melalui bukunya ini, Adang Wijaya berbagi kisah dan kiatnya menjalani bisnis isi angin nitrogen dan tambal ban. Ia memandu kita yang berhasrat menjadi entrepreneur agar mampu mengemas usaha yang sederhana menjadi istimewa dan piawai menarik simpati pelanggan.

Sukses dari menjual angin? Nyaris tak bisa dipercaya. Adang Wijaya adalah contoh nyata tingginya harga sebuah keberanian memulai hal baru. Dan keberanian itu telah terbayar dengan kesuksesan.

Think big, start small. Green Nitrogen adalah contoh kesuksesan bisnis yang dimulai dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian berkembang dengan cepat menjadi sebuah bisnis yang besar.

Kesuksesan Adang Wijaya membangun bisnis isi angin membuat saya semakin percaya, banyak jalan untuk meraih kemajuan, jika mau kreatif dan inovatif. Buku ini adalah inspirasi besar bagi siapa pun yang ingin bangkit.

Adang Wijaya adalah pemilik dan CEO Green Nitrogen. Selain itu, ia juga pemilik dan CEO di Insight Strategic Competence, sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang konsultasi bisnis dan manajemen perusahaan.
Riwayat bisnisnya dimulai dengan membuka warung internet (1999-2002) dengan nama CITINET yang bekerja sama dengan Toko Gunung Agung sebanyak 6 outlet.
Kemudian menjadi pemilik dan Presiden Direktur PT Penta Visindo Enjinering (PENTAVE) di tahun 2000-2004, sebuah perusahaan teknologi informasi untuk perbankan dengan merek SWITCH-X. Merek ini merupakan satu-satunya merek kebanggaan Indonesia untuk layanan one stop multi-delivery channel bagi layanan transaksi perbankan seperti ATM, internet banking, mobile banking, phone banking, dan lainnya.
Sebelumnya, ia pernah bekerja di PT Toko Gunung Agung Cabang Atrium Jakarta Pusat sebagai Kepala Administrasi dan Personalia (1995-1996) dan PT Wijaya Karya (Persero) sebagai IT Engineer dan Staf Manajemen Mutu (1996-1998).
Lahir di Pemalang pada tanggal 28 Februari 1970, riwayat pendidikan dimulai di SDN Paseban 11 Jakarta Pusat (1976), SDN Pulo Gadung 01 Jakarta Timur (1977-1981), SDN Kenari 09 Jakarta Pusat (1982), SMPN 216 Jakarta Pusat (1982-1985), SMAN 68 Jakarta (1985-1986) dan lulus di SMAN 1 Pemalang (1986-1988).
Pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya Malang Jurusan Matematika FMIPA (lulus tahun 1993) dan Pascasarjana Magister Manajemen di PPM Graduate School of Management (lulus tahun 1999).


SELLING POINT/KEUNGGULAN BUKU

Bagaimana mungkin tukang tambal dan isi angin ban bisa jadi MILIARDER? Kuncinya sederhana, mengemas bisnis yg murahan ini dengan cara istimewa!!! Menaikkan value, menaikkan omzet. Temukan resep suksesnya di buku ini! Buku ini memiliki selling point:

    Buku success story,  tentang kisah sukses penjual angin nitrogen (angin ban) di SPBU-SPBU. Outletnya menyebar di SPBU Jabodetabek, Jawa, dan sebagian Sumatera. Jadi potensi pasarnya sangat besar.
    Penulis sudah memiliki komunitas yang kuat.
    Gaya penceritaan yang unik dan mengalir