Kolonialisasi Media Televisi

Buku yang tengah Anda baca ini mendeskripsikan banyak hal tentang bagaimana televisi melakukan kolonialisasi atau penjajahan terhadap penonton selaku audiensnya. Kumpulan tulisan ini merupakan karya tulis dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswa Program Studi ilmu Komunikasi-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Berbagai Pendekatan digunakan untuk mengupas secara tuntas apa dan bagaimana perilaku televisi selaku sang penjajah, berikut kekerasan-kekerasan yang dimunculkan sebagai akibat ikutannya. Tulisan-tulisan yang komperhensif ini mengkritisi berbagai tayangan televisi mulai dari berita, infotainment, sinetron, reality show sampai dengan situasi komedi (sitkom), yang merupakan acara-acara yang digandrungi oleh penonton televisi Indonesia.

Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si. (Dosen Ilmu Komunikasi dan Wakil Dekan III FISIP-Universitas Atma Jaya Yogyakarta).


Do you know that we are ruled by TV? Inilah petikan puisi Jim Morrison "An American Prayer". Para penulis buku ini rupanya menyadari hal tersebut. Mereka mendeteksi terjadinya penjajahan dalam berbagai tayangan televisi, mulai dari infotainment, sinetron, talk show, hingga (pura-puranya) reality show. Secara jeli mereka mengidentifikasi bentuk-bentuk penjajahan yang tersembunyi dengan rapi di balik adegan, dialog, banyolan, hingga proses editing dan gatekeeping. Sehingga, pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa yang sesungguhnya yang terjadi pada mereka, dalam konteks "penjajahan pikiran" tersebut.

Sanri Indra Astuti, M.Si. (Dosen Ilmu Komunikasi dan Wakil Dekan I Fikom Universitas Islam Bandung)


Para penulis benar-benar menunjukkan bagaimana di era masyarakat modern, televisi telah menjelma menjadi penjajah yang harus selalu "dikawal dan dikritisi" bersama-sama agar tidak merugikan bangsa dan negara. Akhirnya, selamat membaca dan menikmati buku karya Mahasiswa ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, semoga buku ini mampu mengurangi jumlah masyarakat yang "ternina-bobokan" oleh televisi dan menambah masyarakat yang lebih kritis terhadap televisi.

Filosa Glta Sukmono, M.A. (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, RedakturJurnal Komunikator)


Buku ini juga sekaligus menjadi bahan masukan berharga bagi regulator di bidang penyiaran, dalam hal ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mengemban amanat untuk menjaga regulasi di bidang penyiaran. Sebuah masukan yang dikemas dalam satu buku yang berasal dari mahasiswa, satu entitas yang selama ini dianggap memiliki idealisme tingi. Dalam konteks literasi media, penyusunan buku ini, menjadi satu alternatif dalam gerakan literasi media.

Fajar Junaedi, M.Si (Penulis dan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)