The Miracle of Cells : Rahasia Kehidupan & Kecerikan Sel

DESCRIPTION

Benarkah sebuah organisme yang sangat kecil dalam tubuh manusia mampu memengaruhi kesehatan hingga menyebabkan kematian?

Layaknya salah takar pada material bangunan, sel juga dapat memiliki sifat merusak jika ia tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Saat pasokan darah tidak cukup untuk mengolah molekul seperti gula dan lemak di pabrik kimia mungil bernama sel, maka terjadilah anemia pada tubuh.

Ketika anggota badan manusia selesai berkembang, puluhan ribu sel melakukan bunuh diri. Kesadaran sel untuk memutuskan bunuh diri saat tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh adalah salah satu keunikan sifat alami sel.

Lantas, bagaimana jika sel dalam tubuh manusia melakukan bunuh diri secara massal? Akankah hal itu menyebabkan kematian? Bagaimana mencegahnya? Temukan jawabannya dan selami keajaiban-keajaiban lain mengenai sel lewat buku ini!

" Jika Anda memulai perjalanan imajiner dalam salah satu bagian tubuh, maka Anda akan mengerti mengapa Wolpert menyebutnya kejaiban."
The Times--

Profesor Emeritus Biologi di Universitas College London.

Lewis Wolpert, lahir pada 19 Oktober 1929. Lulusan Universitas Witwatersrand (BSc), Imperial College London, dan King's College London (PhD) ini merupakan seorang biologis sekaligus pengajar.

Pada tahun 2010 ia menjadi Profesor Emeritus Biologi yang mengembangkan ilmu pengobatan di bagian anatomi dan biologi perkembangan. Ia juga menjabat sebagai wakil presiden British Humanist Association.

Pada tahun 1980, ia diangkat menjadi anggota Royal Society karena perannya untuk memajukan ilmu pengetahuan. Lalu, ia dianugerahi gelar CBE (Commander of the Order of the British Empire) pada 1990. Royal Society kembali memasukkan Wolpert sebagai anggotanya pada 1999 di bidang literatur.

Selain How We Live and Why We Die, ia juga menulis The Unnatural Nature of Science (2000) dan Six Impossible Things Before Breakfast: The Evolutionary Origins of Belief (2006).