GAJAH MADA - MAKAR DHARMA PUTRA
Rp 93.000
Hemat Rp 4.650
Rp 88.350
Judul
GAJAH MADA - MAKAR DHARMA PUTRA
Penulis
No. ISBN
9789790848344
Penerbit
Tanggal terbit
2012
Jumlah Halaman
-
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sosial-Budaya
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
Takhta dan kekuasaan sering kali menjadi pemicu sebuah pemberontakan. Rasa iri dan kecemburuan sosial kerap menjadi alasan untuk berkhianat pada sahabat; kerabat dekat; bahkan pemimpin atau rajanya sendiri. Inilah yang terjadi pada para Rakrian Dharmaputra Winehsuka; Ra Kuti; Ra Pangsa; Ra Tanca; Ra Banyak; Ra Yuyu; dan Ra Wedeng dalam novel Gajah Mada: Makar Dharmaputra karya Langit Kresna Hariadi.
Demi menuntaskan ketidakpuasan atas Lembu Anabrang yang mendapat jabatan penting di istana; yang menurut Ra Kuti lebih pantas diterimanya; Ra Kuti melakukan makar dan akan menggulingkan Sri Jayanegara dari singgasana Kerajaan Majapahit (halaman 53).
Ra Kuti memang dikenal sebagai prajurit penjilat. Di depan Raja; dia selalu menundukkan wajah. Namun; di belakang justru menyimpan pikiran licik dan bara dendam.
Bersama pasukan Jala Rananggana; Pujut Luntar pun menyusun strategi untuk menyerang dari belakang istana. Mereka menggunakan gelar perang Supit Urang yang dipilih apabila merasa benar-benar memiliki pasukan yang besar dan percaya diri. Supit Urang menyimpan keangkuhan karena gerakannya melebar; menutup semua celah sehingga tidak ada seorang pun di pihak lawan yang bisa meloloskan diri (halaman 88).
Namun; rencana busuk para Dharmaputra dan Pujut Luntar akhirnya diketahui oleh Gajah Mada; seorang prajurit berpangkat Bekel. Melalui pesan misterius seorang bertopeng yang datang di saat kabut tebal menyelimuti istana; Gajah Mada akhirnya mengetahui; akan ada pertumpahan darah di Majapahit saat fajar menyingsing. Mendengar berita itu; Gajah Mada tentu tidak tinggal diam. Dia lalu menemui Mahapatih Arya Tadah untuk mengatur strategi mengantisipasi serangan pemberontak.
Dari pertemuannya dengan Mahapatih Arya Tadah; akhirnya Gajah Mada harus segera menemui beberapa Temenggung untuk menyiapkan pasukan. Dari ketiga Temenggung yang ditemuinya; hanya pasukan di bawah pimpinan Temenggung Banyak Sora yang bisa diandalkan. Banyak Sora langsung menginstruksikan kepada bawahannya untuk menyusun strategi perang.
Sementara itu; pihak pemberontak kecolongan. Sesuatu yang selama ini tidak terpikirkan oleh Ra Kuti dan saudara-saudaranya terjadi. Mereka tidak mengetahui bahwa pasukan Bhayangkara di bawah pimpinan Gajah Mada dan Jalapati di bawah kendali Temenggung Banyak Sora telah menyiapkan strategi perang untuk melawan para pemberontak.
Bahkan; bende Kiai Samudra yang dicuri pemberontak yang akan ditabuh untuk membakar semangat prajurit berhasil diambil kembali oleh telik sandi Bhayangkara saat Ra Kuti dan kawan-kawannya menyusun strategi (halaman 65).
Ra Kuti dan Pujut Luntar panik sekaligus geram begitu mendapat laporan bahwa bende Kiai Samudra hilang. Mereka menduga; seandainya benar telik sandi pasukan Bhayangkara telah berhasil mengetahui rencana; besar kemungkinan istana sudah mempersiapkan penyambutan. Dengan demikian; pekerjaan yang mereka hadapi tidak mudah lagi. Jika rencana serangan bocor; sangat mungkin pasukan Jalapati yang jelas-jelas berpihak dan melindungi Bale Manguntur melakukan baris pendhem membentengi istana (halaman 87).
Demi menuntaskan ketidakpuasan atas Lembu Anabrang yang mendapat jabatan penting di istana; yang menurut Ra Kuti lebih pantas diterimanya; Ra Kuti melakukan makar dan akan menggulingkan Sri Jayanegara dari singgasana Kerajaan Majapahit (halaman 53).
Ra Kuti memang dikenal sebagai prajurit penjilat. Di depan Raja; dia selalu menundukkan wajah. Namun; di belakang justru menyimpan pikiran licik dan bara dendam.
Bersama pasukan Jala Rananggana; Pujut Luntar pun menyusun strategi untuk menyerang dari belakang istana. Mereka menggunakan gelar perang Supit Urang yang dipilih apabila merasa benar-benar memiliki pasukan yang besar dan percaya diri. Supit Urang menyimpan keangkuhan karena gerakannya melebar; menutup semua celah sehingga tidak ada seorang pun di pihak lawan yang bisa meloloskan diri (halaman 88).
Namun; rencana busuk para Dharmaputra dan Pujut Luntar akhirnya diketahui oleh Gajah Mada; seorang prajurit berpangkat Bekel. Melalui pesan misterius seorang bertopeng yang datang di saat kabut tebal menyelimuti istana; Gajah Mada akhirnya mengetahui; akan ada pertumpahan darah di Majapahit saat fajar menyingsing. Mendengar berita itu; Gajah Mada tentu tidak tinggal diam. Dia lalu menemui Mahapatih Arya Tadah untuk mengatur strategi mengantisipasi serangan pemberontak.
Dari pertemuannya dengan Mahapatih Arya Tadah; akhirnya Gajah Mada harus segera menemui beberapa Temenggung untuk menyiapkan pasukan. Dari ketiga Temenggung yang ditemuinya; hanya pasukan di bawah pimpinan Temenggung Banyak Sora yang bisa diandalkan. Banyak Sora langsung menginstruksikan kepada bawahannya untuk menyusun strategi perang.
Sementara itu; pihak pemberontak kecolongan. Sesuatu yang selama ini tidak terpikirkan oleh Ra Kuti dan saudara-saudaranya terjadi. Mereka tidak mengetahui bahwa pasukan Bhayangkara di bawah pimpinan Gajah Mada dan Jalapati di bawah kendali Temenggung Banyak Sora telah menyiapkan strategi perang untuk melawan para pemberontak.
Bahkan; bende Kiai Samudra yang dicuri pemberontak yang akan ditabuh untuk membakar semangat prajurit berhasil diambil kembali oleh telik sandi Bhayangkara saat Ra Kuti dan kawan-kawannya menyusun strategi (halaman 65).
Ra Kuti dan Pujut Luntar panik sekaligus geram begitu mendapat laporan bahwa bende Kiai Samudra hilang. Mereka menduga; seandainya benar telik sandi pasukan Bhayangkara telah berhasil mengetahui rencana; besar kemungkinan istana sudah mempersiapkan penyambutan. Dengan demikian; pekerjaan yang mereka hadapi tidak mudah lagi. Jika rencana serangan bocor; sangat mungkin pasukan Jalapati yang jelas-jelas berpihak dan melindungi Bale Manguntur melakukan baris pendhem membentengi istana (halaman 87).
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sosial-Budaya terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Sosial-Budaya terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya