Rinduku Sederas Hujan Sore Itu [Republish]

KEUNGGULAN

    Followers Jombang 79k.
    PO Buku Sarjana Kertas 2.000
    Ada tambahan 1 cerpen dan 1 puisi di versi yang baru.
    Sampul dibuat oleh ilustrator yang sudah terkenal di media sosial, @trishnagaara (followers 31k).

Sinopsis

Hujan adalah janji setia langit kepada bumi. Yang pasti datang, tanpa payah menunggu. Kita terjebak di hujan yang sama, namun tak bisa saling bicara. Membuatku terus menunggumu memutar badan dan melempar senyum kepadaku.

Aneka rasa tumpah dari langit. Cemas dan rindu tanpa bisa kucegah.  Rasa yang begitu besar, yang melenyapkan rasa lainnya.

Jarak kita tak jauh. Namun tak bisa bertatapan, apalagi berbicara. Rinduku sederas hujan sore itu.

TENTANG PENULIS

Jombang Santani Khairen (J.S. Khairen) Bujang asli Minang tujuh turunan yang lulus dari FE UI pada 2014 silam ini, telah menerbitkan dua novel dan satu kumpulan cerita. Buku-buku itu berjudul Karnoe (2013), Bunda Lisa (2014), dan 30 Paspor di Kelas Sang Profesor edisi 1 dan 2 (2014), Ninevelove (2016), 30 Paspor: The Peacekeepers' Journey (2017). Rinduku Sederas Hujan Sore Itu adalah buku ke-7-nya.

Mengarungi dunia penulisan semenjak kecil, sosok sang ayah yang berprofesi sebagai wartawan adalah guru besarnya. Kemampuan itu makin terasah ketika dia bergabung di Economica, sebuah organisasi yang bergerak di bidang jurnalistik keilmuan di Kampus Kuning.

Saat ini, dia dibina langsung oleh tangan hangat Profesor Rheinald Kasali Ph.D. di Rumah Perubahan dalam berbagai hal, seperti kepenulisan dan ilmu manajemen. Baik yang bersentuhan dengan korporasi, sosial, maupun manajemen perubahan.

Da Jomb atau Da Khairen, begitu dia biasa dipanggil, berpesan kepada mereka yang memiliki minat dalam kepenulisan. "Tulislah sesuatu yang bahkan kau sendiri akan tergetar apabila membacanya."

Kenali dia lebih dekat di Twitter dan Instagram @JS_Khairen, serta lewat tulisan di blog pribadinya www.jskhairen.com.