Xar & Vichattan : Prahara
DESCRIPTION
Tiba-tiba di tempat asing itu sebuah suara bisikan terdengar, suara wanita tua yang asing di telinga Kara. "Kara," suara itu memanggil namanya. Itu bukan suara Antessa dan bukan pula Petra, suara ini terdengar jauh lebih tua.
"Si ... siapa?" jawab Kara dalam hati. "Ini aku, Kara. Lisbet." Kara tidak yakin ia mendengar dengan benar suara itu. Ia berpikir bahwa itu hanya sebuah halusinasi. Namun, ternyata suara itu tidak hanya didengar oleh Kara seorang diri. Antessa pun dapat merasakannya. "Di manakah kami, Lisbet?" ucap Kara. "Kalian berada d atas lempeng besar. Sebuah lempeng yang berbeda dari lempeng yang lain," ujar Lisbet. Seketika Kara dan Antessa dibuat bingung dengan perkataan Lisbet mengenai lempeng tersebut.
Pasukan KuiI Kegelapan terus bergerak maju. Xar, Vichattan, dan Kuil Cahaya kebingungan menghadapi pasukan kegelapan yang kian bertambah kuat. Munculnya peri kegelapan yang meluluh-lantahkan para peri pendukung cahaya dan terpecah belahnya keempat ahli waris cahaya semakin memperburuk keadaan. Belum lagi dengan semakin melemahnya kekuatan elemental dan juga kekuatan Xar karena ulah Khalash serta panglima-panglimanya. Keadaan begitu buruk sehingga para pendukung cahaya harus menggantungkan hidup mereka pada seorang wanita gila dan buku-buku kuno yang dilindungi oleh ilmu sihir mematikan. Titik terang pun muncul, tetapi tak berlangsung lama. Karena tak seorang pun mengira rencana kegelapan yang sebenarnya.
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Perang terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya