Piano di Kotak Kaca

Marisa menepiskan tangan Sheila. "Jangan sentuh aku! Aku baru tahu ada gadis yang munafik seperti kamu!" "Mbak...mbak bicara apa sih?" "Kamu jangan berlagak polos, Sheila! Rupanya kamu lebih pintar dari aku, tahu cara mendekati laki-laki!" "Mbak, Aku...aku bingung maksud Mbak apa?" Marisa mendekatkan wajahnya pada wajah Sheila dan menatap gadis itu lurus-lurus, "jujur saja. Kamu mencintai Bram, kan?" sheila terhenyak. "Mbak pasti salah sangka. Hubungan kami berdua sama sekali bukan...hubungan yang Mbak bilang tadi" Marisa mendengus. "Aku jelas-jelas melihat pandangannya pada kamu, Sheila. Dan jugapandangan kamu terhadapnya."

Rapuh seperti piano di kotak kaca. Sang pria memiliki wajah dan fisik yang cacat. Sang gadis ayahnya dipenjara karena membunuh ibunya. Usia mereka berbeda dua puluh tahun. Dunia menolak mereka. Namun takdir terus mempertemukan mereka. Mereka harus memilih...melawan takdir...atau dunia.