Gerpolek (Gerilya Politik Ekonomi) : Bersandar Pada Laskar G
DESCRIPTION
Sebelum adanya kemunculan Gerpolek Gerakan Politik Ekonomi' dari Tan Malaka tahun 1948, Sebuah persatuan rakyat untuk menentang kapitalisme-imperialisme itu dianggap lenyap. Mulai kembali sebagian besar bangsa Indonesia ke bawah pemerasan-penindasan Belanda. Pelbagai negara boneka mulai berdiri di wilayah Indonesia. Terjadi kekacauan perekonomian dan keuangan dalam daerah Republik. Bahkan, rasa terancam yang terjadi pada Tentara Republik oleh tindakan Reorganisasi dan Rasionalisasi yang pada dasarnya untuk menukar Tentara Republik menjadi tentara Kolonial, Satu Tentara Terpisah Dari Rakyat Untuk Menindas Rakyat Itu Sendiri".
Meskipun ada putusan sejarah seperti itu dijalankan, harus mengupayakan untuk menyelamatkan Kapal Negara yang terancam karam ini dengan membentuk Laskar Gerilya di manamana, di darat dan di laut. Hal ini beriringan dengan merisalah "Sang Gerilya". Adanya taktik Gerilya berupa untuk mengacaubalaukan tentara Napoleon di Spanyol, mengocar-kacirkan tentara Inggris yang kuat-modern pada permulaan abad ini di Afrika-Selatan, bahkan dengan senjata yang maha tajam bagi rakyat miskin tertindas ini mampu untuk menghalaukan musuh yang bersenjatakan modern.
Sudah ke pinggir kita terdesak!
Sampailah pada masa yang tertinggal bagi kita dalam hal politik, ekonomi, keuangan, dan kemiliteran.
Inilah hasilnya lebih dari dua tahun berunding!
Lenyaplah sudah persatuan rakyat untuk menentang kapitalisme-imperialisme! Lepaslah sebagian besar daerah Indonesia ke bawah kekuasaan musuh. Kembalilah sebagian besar bangsa Indonesia ke bawah pemerasan dan tindasan Belanda. Berdirilah pelbagai negara boneka dalam daerah Indonesia, yang dapat diadu-dombakan satu dengan lainnya! Kacau-balaulah perekonomian dan keuangan dalam daerah republik yang tersisa. Akhirnya, tetapi tidak kurang juga akan pentingnya dan terancamlah tentara republik oleh tindakan reorganisasi dan rationalisasi yang dalam hakikatnya menukar tentara republik menjadi tentara kolonial: satu tentara terpisah dari rakyat untuk menindas rakyat itu sendiri. Alangkah besar perbedaannya keadaan sekarang dengan keadaan pada enam bulan awal revolusi!
Dikala itu tujuh puluh juta rakyat Indonesia bertekat satu menentang kapitalisme dan imperialisme! Dengan segala alat dan sumber kekuasaan berada di tangan rakyat Indonesia. Semua sumber ekonomi dipegang oleh rakyat sendiri. Seluruh rakyat sepakat mengambil inisiatif yang membentuk laskar dan tentara, mengadakan penjagaan di sepanjang pantai pada setiap kota dan desa yang mengadakan pembelaan dan penyerbuan!
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Biografi terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya