Grand Old Man of The Republic Haji Agus Salim dan Konflik Politik Dalam Sarekat Islam
Rp 46.000
Hemat Rp 2.300
Rp 43.700
Judul
Grand Old Man of The Republic Haji Agus Salim dan Konflik Politik Dalam Sarekat Islam
Penulis
No. ISBN
9786021634110
Penerbit
Tanggal terbit
September - 2014
Jumlah Halaman
168
Berat
300 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Biografi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Stok Tidak Tersedia
DESCRIPTION
Bayangkanlah, apakah yang akan dikatakan Agus Salim ketika ia berhadapan dengan dilema, yang akhirnya menentukan ia memilih politik ko-operasi, bahwa strategi partai-partai yang "bekerja sama" itu sama sekali tidak mendapat tanggapan apa-apa dari pemerintah kolonial?
Dan, ketika radio Bandung mengakhiri siarannya yang terakhir karena kedatangan tentara Jepang, sang penyiar dengan nada sendu berkata, "Vaarwel, tot betere tidjen". Tetapi waktu yang lebih baik itu tak akan pernah kembali.
Periode akhir dari "zaman Kolonial" adalah saat "bertepuk sebelah tangan" dan ketika hasrat kerja sama anak jajahan dianggap sebagai permintaan anak kecil yang tak perlu diladeni. Mestikah diherankan, kalau kemudian di tahun 1945 Belanda yang ingin kembali, harus menemukan kenyataan bahwa "tempo doeloe" tak akan kembali lagi. Zaman "normal" pun telah berakhir selama-lamanya.
Tidak ada tokoh yang menjalani lingkaran dari ko-operasi kembali ke ko-operasi ini seutuhnya selain dari Haji Agus Salim. Dalam sejarah Indonesia ia dikenang sebagai pemikir Islam, tokoh pergerakan; dan, barangkali yang akan selalu melekat pada dirinya sepanjang sejarah sebagai "Grand Old Man of The Republic", karena perannya dalam sejarah Revolusi kemerdekaan (1945-1949).
Dan, ketika radio Bandung mengakhiri siarannya yang terakhir karena kedatangan tentara Jepang, sang penyiar dengan nada sendu berkata, "Vaarwel, tot betere tidjen". Tetapi waktu yang lebih baik itu tak akan pernah kembali.
Periode akhir dari "zaman Kolonial" adalah saat "bertepuk sebelah tangan" dan ketika hasrat kerja sama anak jajahan dianggap sebagai permintaan anak kecil yang tak perlu diladeni. Mestikah diherankan, kalau kemudian di tahun 1945 Belanda yang ingin kembali, harus menemukan kenyataan bahwa "tempo doeloe" tak akan kembali lagi. Zaman "normal" pun telah berakhir selama-lamanya.
Tidak ada tokoh yang menjalani lingkaran dari ko-operasi kembali ke ko-operasi ini seutuhnya selain dari Haji Agus Salim. Dalam sejarah Indonesia ia dikenang sebagai pemikir Islam, tokoh pergerakan; dan, barangkali yang akan selalu melekat pada dirinya sepanjang sejarah sebagai "Grand Old Man of The Republic", karena perannya dalam sejarah Revolusi kemerdekaan (1945-1949).
WHY CHOOSE US?
TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Biografi terlengkap ditambah discount spesial.
Nikmati koleksi Buku Biografi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya