Mengapa Harus Berserah
DESCRIPTION
Ibn Athaillah bermaksud menepis pandangan yang mengesankan kepasrahan sebagai kemalasan. Pasrah kepada pengaturan Allah atau berserah diri kepada kehendak-Nya tidaklah sama dengan berhenti bekerja, berhenti mengais rezeki, ataupun berhenti berdoa lantaran menyerahkan semuanya kepada Allah. Bahkan, adab berharta, mencari rezeki, berusaha, dan berdoa merupakan tema penting dalam buku ini. Buku ini menawarkan cara tepat untuk memandang hidup. Karenanya, buku ini bak kacamata, yang dengannya matahati kita yang rabun bisa melihat lebih sempurna. Dengan penglihatan yang sempurna, tentulah hidup ini menjadi semakin jelas. Dan dengan jelasnya hidup, tentunya perjalanan kita menempuhnya menjadi lebih lurus dan lancartidak nabrak-nabrak dan tidak nyasar-nyasar. Dengan gaya tutur yang menawan, Ibn Athaillah menuntaskan persoalan takdir dan ikhtiar. Menurutnya, setiap manusia wajib berikhtiar, tetapi tugas pertama setiap orang beriman adalah menyandarkan keseluruhan diri dan upayanya kepada Tuhan Sang Pengatur semesta. Tugas utama manusia adalah iman, percaya kepada kekuasaan Allah. Setelah itu, lepaskan semua ketergantungan kepada selain Dia. Sungguh, hanya Dia yang pantas menjadi tumpuan harapan, karena selain Dia tak bisa memberi jaminan keselamatan Itulah rahasia iman. Itulah makna tawakal. Itulah arti zuhud yang sesungguhnya. Ajaran isqth al-tadbrberserah pada pengaturan Allah sebetulnya juga melatih kecerdasan emosional-spiritual. Dengan bersandar kepada Allah, dan percaya bahwa Dia selalu memberikan yang terbaik, kita melipatgandakan rasa optimis kitaterlepas dari betapa buruk hal-hal yang menimpa kita di mata orang. Dengan tak pernah lalai bahwa Allah Maha Menolong dan Mahakuasa, dengan tak pernah kehilangan rasa butuh kepada-Nya, kita menjadi terbebas dari penjara keterbatasan, dan merasa lapang sekalipun dikepung oleh berbagai ketidakmungkinanserasa menjadi pemenang-dalam-hidup selamanya. *** ... jejakilah halaman demi halaman buku ini, insya Allah, Anda akan mendapatkan mutiara zuhud, tawakal, dan ikhlas ...
REVIEW Mengapa Harus Berserah
Rating |
Buku ini membuat perubahaan pada diri saya pribadi khususnya mengenai tujuan hidup. Ibn Athaillah menyadarkan saya, bahwa manusia di dunia hanya dituntut untuk berserah diri, mengabdi hanya pada Allah semata, sedangkan kebutuhan kita lainnya di dunia akan dipenuhi oleh Nya.Ini bukan suatu bentuk kepasrahan totalitas sehingga menimbulkan kemalasan. Kita mempunyai hak untuk usaha dan bersungguh-sungguh (professional) namun mengenai hasil merupakan pengaturan Allah, untuk itu kita bertawakal.
Sering kita dengar ungkapan bahwa hidup ini pilihan yang merupakan pilihan kita. Menurut Ibn Athaillah sesungguhnya kita sebagai manusia sama sekali tidak mempunyai hak untuk mengatur. Sikap mengatur dan menginginkan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah Swt merupakan penghalang/hijab yang paling kuat menutupi hati kita dari sang pencipta. Jiwa menjadi baik ketika keluar dari pilihan diri sendiri menuju pilihan Allah.
Semenjak saya membaca buku ini, menjadikan saya takut akan keingingan, hasrat diri sendiri. Timbullah keinginan yang kuat bagaimana cara mendekatkan diri pada Allah yang maha kuasa, sehingga dapat berkomunikasi untuk mengetahui apakah yang jalan yang kita tempuh sudah sesuai dengan pilihan Allah. Buat apa kita bersusah payah, risau dalam proses mencari rezeki yang merupakan pilihan kita sendiri dan tidak sesuai dengan pilihan Nya. Hak pengaturan diri kita sendiri tinggallah pengaturan diri kita agar mendekatkan diri kepada Allah Swt yang menghantarkan menuju ridha nya. Kedekatan pada Allah setiap saat bukan hanya pada saat beribadah khusus seperti melaksanakan sholat.
Buku yang baik dengan runtutan dari awal sampai akhir yang berkesinambungan. Penulis Abu Fadl Ibn Athaillah Al Sakandari (wafat 709), salah seorang imam sufi terkemuka yang juga dikenal sebagai seorang muhaddits, muballigh sekaligus ahli fiqih Maliki. Beliau ahli diawali mendalami syariah (fiqh) dan kemudian diikuti haqiqat (tasawuf). Menurut pendapat saya sesungguhnya umat muslim sebaiknya mendalami kedua-duanya baik syariah maupun haqiqat. Sebagai contoh, (menurut pendapat saya) koruptor di negara kita banyak yang menjalankan sholat juga, padahal kita tahu sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Menurut pendapat saya koruptor itu baru menjalani syariah (fiqh) belum mendalami haqiqat (tasawuf). Namun kadang memang didapati dalam mempelajari haqiqat (tasawuf) ada yang melenceng dan tidak sesuai dengan Alqur'an dan hadist untuk itu kita harus waspada. Hasil karya Ibn Athaillah menurut saya merupakan hasil karya yang baik untuk kita pahami, karena beliau menguasai syariah (fiqh) maupun haqiqat (tasawuf). Salah satunya adalah buku ini "Mengapa Harus Berserah" dan karya-karya beliau lainnya yang diterjemahkan dan diterbitkan penerbit yang sama a.l "Al -hikam", "Tutur penerang hati" dan "Zikir penentram hati".
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Islam terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya