Cara Mudah Memahami Bhs Al-Quran

    Al-Quran adalah kitab panduan dari Allah yang diturunkan melalui Rasulullah Saw bagi kita semua, umat Islam. Agar Al-Quran dapat berfungsi sebagai pemandu, kita harus berinteraksi dengan Al-Quran secara intens dan dekat, dengan segenap kemampuan yang sanggup kita kerahkan.
   
    Lalu, bagaimana tingkat interaksi Anda dengan Al-Quran? Sungguh luar biasa kalau Anda sudah bisa membacanya dengan fasih---mendawamkan tilawah dan tadarus. Akan lebih bagus kalau Anda bisa mengerti arti kata per kata, dan terjemahan ayat per ayatnya dalam bahasa Indonesia---membuat Anda bisa memiliki kepekaan terhadap makna kandungan Al-Quran. Lebih afdhal lagi kalau Anda bisa memahami artinya langsung dari bahasa Arabnya---bisa membuat Anda terpukau dan terharu setiap kali mendengar bacaannya. Lebih bagus lagi kalau Anda bisa menyelami khazanah kitab-kitab tafsirnya yang amat kaya dari pelbagai mufassir----bisa membuat Anda menyadari betapa luas dan dalamnya samudera makna Al-Quran. Semuanya itu, tentu saja, bertujuan agar Anda sanggup memahami maknanya, menghayati pesan-pesannya, dan mengamalkan isinya-menjadi the living Quran ("Al-Quran yang hidup") dalam kadar kemampuan yang Anda usahakan dan sanggupi.

        Buku ini mengajak Anda untuk bisa meningkatkan kualitas interaksi Anda dengan Al-Quran, dengan berupaya memahami ekspresi Al-Quran langsung dari bahasa aslinya. Semoga inilah langkah awal---yang akan disambung dengan langkah-langkah berikutnya---menuju pemahaman akan kandungan makna Al-Quran.

ROSIHON ANWAR dilahirkan di Desa dan Kec. Ciwaru, Kab.  Kuningan pada tanggal 15 September 1969. Pada tahun 1995, ia mengakhiri masa lajangnya dengan  menikahi Enung Supartini, S.S. dan dikarunia tiga anak: Hielya Amelia, Raghib Musoffa Kamil, dan Nahra Aqila Mufasira. Pendidikan formal penulis dijalani di SDN Bayu Asih Ciwaru (Kng)(1983), MTs NU Buntet Cirebon, tahun 1986,  MANU Buntet Cirebon (1989),  IAIN Sunan Gunung Djati Bandung (S-1) (1993),  IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S-2) (1996), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S-3) (2005). Sedangkan pendidikan non-formalnya dijalani di Pondok Pesantren Buntet Cirebon (19831989). Sejak tahun 1995 menjadi staf pengajar di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Aktif menjadi Anggota Team Tafsir Tematik dan Team Tafsir Ilmi Kementrian Agama Republik Indonesia,mengajar di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Pascasarjana IAIC Cipasung Tasikmalaya, dan pengurus wilayah NU Jawa Barat.

- kaidah dan struktur bahasa Arab dikomparasikan dan didekati dengan bahasa Indonesia
- tidak menggunakan istilah2 teknis gramatika yang sulit
- tidak mengharuskan penghafalan yang terlalu banyak