Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali

DESCRIPTION

Banyak orang mengaku kenal dekat dengan Pramoedya Ananta Toer dan punya pengalaman pribadi dengan sosok ini. Tapi, tidak semua di antara mereka mencatat dengan rapi dan membukukan pengalaman mereka. Tak heran bila kisah-kisah seputar kehidupan pribadi Pramoedya tersebar mirip gosip ketimbang berita. Tapi ada seorang yang kenal Pramoedya dari dekat sekali dan mencatatnya dengan rapi, ialah Koesalah Soebagyo Toer, adik kandung Pramoedya.

Buku ini diterbitkan, tulis Koesalah, sebagai pernyataan tanggungjawab saya terhadap pembaca karya-karya Mas Pram, terhadap khalayak Indonesia khususnya, dan dunia umumnya. Saya catat semua ini sebagai kenyataan, bahwa di samping semua yang sudah pernah ataupun sedang ditulis mengenai Mas Pram, masih ada hal-hal lain yang harus dikemukakan. Saya merasa, sayalah yang harus mengemukakan hal-hal ini, karena sayalah keranjang sampah Mas Pram untuk hal-hal yang tidak dapat, tidak tepat, atau tidak pantas dikemukakannya kepada orang lain. Dengan demikian orang dapat memahami Mas Pram sebagai sosok yang nyata, bukan manusia di angan-angan atau lamunan.

REVIEW Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali

Oleh : koben, 03 Apr 2007-11:06:02

Rating

Pramoedya Ananta Toer. Siapa yang tak kenal sastrawan besar yang satu ini. Berkali-kali namanya masuk sebagai nominasi calon penerima nobel sastra dari asia. Namun, sampai akhir hayatnya -Pram meninggal pada 30 April 2006- ia tak pernah mendapatkan penghargaan bergengsi itu.

Orang mungkin tak banyak tahu perihal kehidupan pribadinya. Ia, layaknya warga negara kebanyakan memiliki beragam persoalan hidup. Dengan keluarga, kerabat, atau tetangga dan kenalan lainnya ia bisa bersosialisasi dengan baik. Ia memiliki beragam persoalan hidup seperti orang kebanyakan.

Kepada Koesalah Soebagyo Toer-lah, adik terdekat yang paling disayanginya, Pram lebih banyak menumpahkan segala permasalahannya. Mulai dari keluhan sakit perut yang kerap dialaminya, sampai persoalan mengurus tanah milik keluarga, bahkan karya-karya yang belum sempat dipublikasikannya. Pram begitu terbuka pada Koes.

Lewat sentuhan Koesalah Soebagyo Toer kehidupan pribadi Pram dapat terungkap. Koes mengungkap semua ini sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada mendiang kakaknya juga kepada khlayak. Koesalah mampu meramu dengan cermat segala memorinya bersama Pram untuk disajikan kepada masyarakat pembaca.

Jadi, siapapun kita, apapun profesi, jabatan, dan status sosial lainnya, tak ada salahnya kita menyimak kehidupan pribadi pengarang besar yang pernah dimiliki negeri ini. Pram ternyata manusia biasa yang kehidupannya tidak terpagari oleh nama besarnya. Patut pula kita ucapkan terima kasih pada Koesalah yang telah menyajikan sepenggal kisah hidup pribadi seorang Pram. Pram akan selalu hidup di memori para pecintanya. Selamat mengapresisi!***