Si Cantik dari Padang Pasir - Craving Beauty

DESCRIPTION

Saat pertama kali bersitatap dengan Marc Bordeaux, Hira merasa Marc berbeda dari semua laki-laki yang disodorkan ayahnya untuk menjadi calon suaminya. Tapi ia kecewa ketika Marc langsung meminangnya lewat ayahnya, tanpa sekali pun berbicara padanya! Ternyata Marc sama saja seperti yang lainnya, hanya menganggapnya tak lebih dari wanita berwajah cantik dan bertubuh molek.

Marc tidak habis pikir kenapa Hira berubah sedingin ratu es setelah dinikahinya. Tapi anehnya, bahkan setelah Hira terang-terangan menolaknya pun, Marc enggan membatalkan ikatan pernikahan mereka. Ia percaya masih ada sisi lain Hira yang belum dilihatnya.

Meskipun Marc sempat berpikir Hira jijik padanya karena bekas-bekas luka yang memenuhi wajah dan tubuhnya

Ketika mereka akhirnya menjadi suami-istri yang sesungguhnya, Marc bertekad memperjuangkan pernikahan ini. Tapi beranikah ia berharap mendapatkan cinta si Cantik dari padang pasirnya ini?

"Cinta bahkan tidak bisa menggambarkan apa yang kurasakan terhadapmu. Perasaan ini bagaikan api di dalam diriku yang menolak untuk padam. Hasratlah yang menyengatku ketika kau tersenyum, dan kelembutan yang bahkan tidak kusadari bisa kurasakan". Marc Bordeaux

REVIEW Si Cantik dari Padang Pasir - Craving Beauty

Oleh : ticka_chu, 25 Jun 2008-15:55:24

Rating

cinta bahkan tidak bisa menggambarkan apa yang kurasakan terhadapmu.
Perasaan ini bagaikan api di dalam diriku yang menolak untuk padam.
Hasratlah yang menyengatku ketika kau tersenyum, dan kelembutan yang bahkan tidak kusadari bisa kurasakan
- Max Bordeaux -

Hira seorang wanita cantik dari Zulheil, daerah ber padang pasir dengan suku yang masih kuat menjaga kehormatan adat.
Perasaan dalam hatinya, setiap lelaki hanya menginginkan tubuhnya dan kecantikannya, bukan siapa dia sebenarnya, bukan mencintai dia apa adanya.
Ayahnya seorang pemuka suku dan pemegang bisnis besar sangat menginginkan Hira menikah dengan seorang yang memiliki kekuatan dalam kekayaan dan bisa membangun kerajaan bisnis bersamanya.

Hira selalu menolak pinangan dari laki-laki sampai saat dia melihat Marc Pierre Bordeaux di acara pesta. Sayangnya Marc langsung meminangnya pada ayahnya dengan disertai perjanjian bisnis antara keduanya.
Padahal Hira menginginkan dia dapat mengenal Marc terlebih dahulu sebelum dia menikah dengan Marc, agar dia bisa mencintai Marc setulus hatinya tanpa dilandasi dengan perjanjian bisnis dalam selembar kertas
Sejak saat itu, Hira bersikap dingin dalam pernikahannya dengan marc.

Hira yang hanya melihat pernikahan orangtuanya tidak sempurna selalu menganggap Marc ingin merendahkannya seperti ayahnya memperlakukan ibunya.
Sedangkan Marc yang penuh parut luka di tubuhnya akibat masa lalunya yang keras menganggap Hira hanya memandang sebelah mata karena cacatnya.
Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai kehidupan rumah tangga mereka, hingga perlahan-lahan perlakuan gentle dan maskulin Marc membiaskan warna dalam hidup Hira.

Perlakuan romantis Marc dalam menyentuh Hira akhirnya menaklukkan Hira sang ratu es dalam percintaan yang hangat.

Rasa ingin tahu yang besar dari Hira tentang pengetahuan yang selama ini terpendam karena ayahnya tidak mau dia belajar di sekolah, juga dipenuhi Marc dengan mengizinkannya untuk sekolah lagi.
Marc juga membuka rekening bank untuk Hira dan ibu mertuanya, sehingga ibu mertuanya tidak perlu lagi mengemis kepada ayahnya hanya untuk membeli sesuatu.

Marc mulai membuka diri tentang masa lalunya yang hidup disia-siakan dan dipukuli oleh kedua orangtua kandungnya, hingga akhirnya menjadi pencuri. Luka-luka di tubuhnya didapatnya dari perlakuan kasar kedua orangtuanya yang suka memukulinya.
Hira pun juga membuka beberapa kegelisahannya tentang tidak sesempurnanya kehidupan orangtuanya yang membuat dia takut menjalani kehidupan rumah tangga seperti kehidupan orangtuanya.

Dari novel ini kita bisa belajar bahwa kehidupan orangtua akan sangat berpengaruh dalam kehidupan psikologis anak.