The Queen of the Dead : Nefertiti

DESCRIPTION

Kota modern pertama dalam sejarah manusia hendak diresmikan. Agama baru akan dikukuhkan. Namun sang Ratu menghilang tanpa jejak. Sesosok mayat wanita tanpa wajah ditemukan. Pembunuhan demi pembunuhan berlangsung silih berganti. Imperium Mesir di ujung tanduk *** Nefertiti, wanita paling berkuasa dalam sejarah, adalah Ratu Mesir, istri dari Akhenaten sang Firaun yang memerintah dari tahun 1353 hingga 1335 Sebelum Masehi. Di bawah kendali suami-istri ini, masyarakat Mesir menjadi masyarakat modern pertama yang tercatat sejarah. Ibu kota modern dibangun, agama baru Dewa Matahari diperkenalkan. Tapi di tengah ingar-bingar kemajuan itu, Nefertiti menghilang dan dikhawatirkan telah dibunuh. Bila benar, kematian Nefertiti bakal mengubah peta kekuasaan di Mesir. Karena mencurigai adanya konspirasi di balik peristiwa ini, Akhenaten memerintahkan Rahotepkepala detektif muda dengan reputasi cemerlanguntuk melakukan investigasi. Rahotep punya waktu sepuluh hari untuk mengembalikan sang Ratu sebelum festival peresmian ibu kota dan agama baru. Bila gagal, kekuasaan Akhenaten dan Nefertiti yang membentang dari Afrika hingga Timur Tengah terancam runtuh. Nyawa Rahotep dan keluarganya pun akan melayang *** Nomine Novel Terbaik Ellis Peters Award Kertas: Koran *** Drake membuat hipotesis cerdas Kisah yang benar-benar memikat. The Times Penuh kejutan sejak baris pertama Membawa pembaca ke petualangan misteri yang spektakuler Evening Standar Buku ini mengombinasikan detail zaman yang luar biasa dan kecepatan novel-novel kriminal kontemporer. The CWA Kekerasan, atau lebih tepatnya, kekejaman dalam buku ini adalah cerminan akurat dari masa itu dan disajikan Nick Drake dengan terampil Reviewing the Evidence Benar-benar orisinal, idenya segar, dan amat memikat. Gateway Magazine Ia (Nefertiti) dijuluki 'Sang Sempurna', wanita paling terkenal dan paling cantik di dunia. Fantastic Fiction

REVIEW The Queen of the Dead : Nefertiti

Oleh : bernadette-lil, 27 Mar 2008-08:36:49

Rating

Sejarah dan misteri kota-kota tua di Mesir, selalu saja menarik untuk diungkapkan. Demikianlah, dengan kepiawaiannya menuliskan cerita bernuansa misteri sejarah, Nick Drake membawa pembacanya kembali menyusuri jalan-jalan berdebu di kota tua Mesir, lewat buku The Queen of the Dead, Nefertiti : Ratu Mesir, Dewa Matahari dan Penguasa Dua Dunia.

Dalam buku setebal 600 halaman ini, Nick menceritakan suasana Mesir 3500 tahun lalu. Saat itu kekuasaan tertinggi Mesir dipimpin oleh seorang Firaun bernama Akhenaten. Namun dibalik kekuasaan Akhenaten yang meliputi Afrika hingga Timur Tengah, hadirlah seorang wanita yang lebih dihormati oleh rakyat Mesir. Sang ratu bernama Nefertiti yang dijuluki Sang Sempurna.

Kolaborasi antara dunia klasik dengan dunia detektif di zaman modern, terungkap dalam kisah klasik ini dengan hadirnya seorang tokoh detektif bernama Rahotep. Tugas Rahotep-pun dimulai ketika sang ratu pujaan rakyat, tiba-tiba menghilang dari istana. Kisah pencarian ratu, semakin menarik dengan ditemukannya sosok mayat mirip sang ratu, terbaring dengan wajah penuh luka.

Kisah dalam buku ini semakin memikat, dengan ide sang raja untuk membangun sebuah ibukota baru, lengkap dengan agama baru di dalamnya. Agama lama yang mayoritas dianut oleh masyarakat sebelumnya dihapuskan.

Bermula dari ide Akhenaten itulah yang membuat Nefertiti memilih untuk menghilang dan bersembunyi dari raja dan masyarakat yang memuja dan menunggu kehadirannya dalam peresmian kota baru, sebagai tanda protes.

Buku yang banyak mengangkat tema politik Mesir kuno, konspirasi terselubung diantara kalangan keluarga istana dan perebutan kekuasaan ini memang terasa sedikit rumit, namun tetap memikat dengan detil-detil lengkap tentang Mesir disaat itu. Seperti layaknya novel misteri dan detektif yang baik, semua misteri akan diungkap pada beberapa lembar terakhir buku ini.

Buku ini semakin hidup dengan sebuah peta di halaman terakahir dan di dalam catatan penulis, dituliskan bahwa siapapun yang mengunjungi Mesir, tepatnya di luar batas kota Amara, akan melihat bekas-bekas jalan utama kerajaan, bagian dari istana dan kuil-kuil yang dulu kokoh berdiri.

Kesan itu membuat kisah dalam cerita Nefertiti ini terasa benar-benar nyata dan tetap hidup di tengah masyarakat Mesir sekarang ini. (bernadette lilia nova)