Thunder Dog : Kisah Nyata

DESCRIPTION

Saya memercayakan hidup saya pada Roselle, setiap hari. Ia memercayai saya untuk memimpin dia. Dan hari ini tidak ada bedanya, kecuali taruhannya lebih tinggi
- Michael Hingson

Pertama-tama datanglah ledakan itu -- hembusan yang keras dan bear yang tampak meledak dari setiap inti bumi. Mengerikan, gedung yang tinggi besar itu perlahan-lahan miring ke arah selatan. Di lantai tujuh puluh delapan menara selatan World Trade Center, tidak ada alarm tanda bahaya yang berbunyi, dan tak seorang pun yang memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi pada pukul 8.46 pada 11 September 2001-- yang seharusnya menjadi sebuah hari kerja normal bagi ribuan orang. Yang diketahui orang-orang di dalam adalah apa yang dapat mereka lihat dari jendela: asap dan api serta jutaan potongan kertas terbakai dan puing-puing lainnya jatuh dari udara.

Buta dari sejak lahir, Michael tidak dapat melihat apa pun, tapi ia dapat mendengar suara-suara pecahan kaca, puing-puing yang jatuh, dan orang-orang yang ketakutan yang ada di sekitar dia dan anjing penuntunnya. Roselle. Namun, Roselle duduk dengan tenang di sampingnya. Pada saat itu, Michael memilih untuk memercayai pernilaian Roselle dan tidak panik. Mereka adalah satu tim.

Thunder Dog membuat Anda masuk ke dalam ruang tangga B yang penuh asap dan terisolasi untuk mengalami usaha bertahan hidup melalui mata seorang buta dan anjing penuntunya. Masuklah dalan peristiwa dari tabrakan kedua Boieng 767 di menara utara, pelarian yang menakutkan di ruang tangga, menghindari kematian kedua kalinya ketika kedua menara itu runtuh ke bumi.

Ini adalah kisah 9/11 yang akan selamanya mengubah semangat dan sudut pandang Anda. Thunder Dog menceritakan tekad seumur hidup Hingson untuk mencapai persamaan dalam  dunia orang yang bisa melihat, dan bagaimana kepercayaan yang jarang di antara seorang manusia dan anjing penuntunnya dapat mengilhami iman yang tak tergoncangkan dalam diri setiap kita.