Kristus Tuhan : Meninggalkan Mesir - Christ The Lord : Out of Egypt

DESCRIPTION

Setelah menyelesaikan dua siklus legenda yang menjadi fokus kariernya selama ini, Anne Rice sekarang mempersembahkan bukunya yang paling ambisius dan berani, novel tentang tahun-tahun awal kehidupan Kristus Tuhan, berdasarkan pada Injil Perjanjian Baru. Kekuatan buku ini bersumber dari semangat yang dibawa sang pengarang dalam penulisannya dan bagaimana ia memunculkan suara, keberadaan, dan kata-kata Yesus yang menceritakan kisahnya. Mengisahkan masa kanak-kanak Yesus Kristus ketika meninggalkan Mesir bersama keluarganya, kisah ini merupakan fiksi yang didasarkan pada Kitab Perjanjian Baru dan riset sejarah yang dilakukan oleh pengarangnya. Tokoh Yesus digambarkan sebagai kanak-kanak biasa, namun yang kelahirannya bersifat ilahiah. Sebagai kanak-kanak biasa, Yesus tak lepas dari keheranan akan karunia-karunia yang dimilikinya, misalnya ketika dia sanggup memberikan nyawa pada burung merpati dari tanah liat. Juga rasa ingin tahunya tentang siapa dia sebenarnya dan mengapa keluarganya tak mau menjelaskan dengan gamblang tentang asal-usulnya. Buku ini menjadi sangat menarik karena diceritakan dari sudut pandang Yesus sendiri. Bagi pengarangnya sendiri, buku ini merupakan suatu titik balik dalam hidupnya. Anne Rice selama ini dikenal sebagai pengarang buku-buku bertema vampir (Interview with a Vampire, Queen of the Damned, dll). *** PILIHAN UTAMA BOOK OF THE MONTH CLUB "Imajinasi yang memukau dan takzim tentang tahun-tahun tersembunyi Yesus semasa kecil... Gaya bercerita yang memikat - prosanya ringkas dan hidup, juga dalam penokohannya... Buku ini adalah gabungan antara novel sejarah dan gaya baru Gospel in Brief karya Tolstoy; novel ini memunculkan Yesus sebagai seorang mistis, penyembuh, utusan, dan kanak-kanak...Kisah tentang anak yang berusaha memahami karunia dan mukjizat yang dimilikinya dan kelahirannya yang ilahiah... Dengan novel ini, Anne Rice telah menemukan versi Yesus yang sangat meyakinkan; buku ini adalah fiksi yang tidak sekadar kisah, tapi lebih merupakan manifestasi keimanan." - Kirkus Review -